Well Informed, Not Well Educated: Refleksi Umat di Era Digital - Masjid Agung Kota Sukabumi
  • Masjid Agung Kota Sukabumi adalah Pusat Ibadah, Ilmu & Persatuan di jantung Kota Sukabumi. Masjid Peradaban yang Inovatif & Kolaboratif.
Minggu, 19 Oktober 2025

Well Informed, Not Well Educated: Refleksi Umat di Era Digital

Well Informed, Not Well Educated: Refleksi Umat di Era Digital
Bagikan

Refleksi Islami tentang derasnya arus informasi di era digital: ketika masyarakat well informed tapi belum well educated.

Di era digital ini, informasi begitu mudah tersebar, begitu cepat terserap, namun tak selalu diiringi dengan kedalaman ilmu dan kebijaksanaan. Masyarakat kita semakin well informed, tetapi belum tentu well educated. Akibatnya, komunikasi sering kali rancu, emosi lebih mendominasi daripada akal sehat, dan adab pun perlahan terkikis. Islam telah lama mengingatkan umat untuk berhati-hati dalam menyikapi berita—agar keterbukaan informasi tidak berubah menjadi fitnah, dan agar kemudahan teknologi tidak merampas kemuliaan akhlak.

Arus informasi di media sosial membuka ruang bagi siapa pun untuk berbicara, menulis, dan menyampaikan opini. Semua bisa dipublikasikan dengan mudah, semua bisa diserap dengan cepat. Namun, pertanyaannya: apakah semua itu sejalan dengan pendidikan, adab, dan kebijaksanaan yang memadai?

Sering kali kita melihat, informasi yang begitu mudah diakses justru melahirkan kerancuan. Pola komunikasi menjadi tak beraturan, tidak memiliki alur, dan kerap kali didominasi oleh emosi. Ungkapan yang seharusnya mengandung hikmah berubah menjadi debat kusir, bahkan hujatan. Adab dan etika yang dahulu dijunjung tinggi seolah hilang begitu saja di tengah derasnya arus komentar dan unggahan digital.

Islam sejatinya telah menuntun kita untuk bersikap bijak dalam menghadapi informasi. Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
(QS. Al-Hujurat: 6)

Ayat ini menegaskan pentingnya tabayyun—verifikasi sebelum menerima dan menyebarkan informasi. Tanpa sikap ini, masyarakat yang well informed akan terjebak dalam pusaran kabar yang menyesatkan, sehingga melahirkan kebingungan dan konflik.

Selain itu, Rasulullah SAW bersabda:

“Cukuplah seseorang disebut pendusta apabila ia menceritakan semua yang ia dengar.”
(HR. Muslim)

Hadis ini seolah menjadi cermin zaman kita sekarang: semua orang ingin didengar, semua ingin segera menyampaikan, padahal tidak semua informasi pantas untuk disebarkan.

Maka jelaslah bahwa akses informasi tanpa pendidikan yang memadai hanya akan menciptakan kegaduhan komunikasi. Yang dibutuhkan bukan sekadar melek informasi, melainkan juga melek adab dan melek ilmu. Karena sesungguhnya, informasi hanyalah sarana; yang menentukan nilainya adalah bagaimana kita mengelolanya dengan ilmu, hikmah, dan etika.

Jika masyarakat mampu mengintegrasikan keterbukaan informasi dengan pendidikan yang benar, maka yang lahir bukanlah sekadar keramaian digital, melainkan peradaban komunikasi yang sehat. Inilah yang diinginkan Islam: umat yang tidak hanya pintar menyerap informasi, tetapi juga bijak dalam menyampaikannya, menjaga lisan, dan memelihara akhlak.

Pada akhirnya, derasnya arus informasi tidak dapat kita hentikan, namun bisa kita arahkan dengan ilmu, adab, dan hikmah. Masyarakat yang well informed harus bertransformasi menjadi masyarakat yang well educated, agar tidak terjebak dalam kegaduhan komunikasi yang menyesatkan.

Semua itu bisa dimulai dari masjid. Sejak dahulu, masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat peradaban, pusat ilmu, dan pusat pembentukan karakter umat. Dari masjid, umat diajak untuk belajar membaca, memahami, menimbang, hingga mengamalkan ajaran Islam dalam setiap aspek kehidupan—termasuk dalam menyikapi informasi.

Maka, mari jadikan masjid sebagai mercusuar literasi dan adab di tengah derasnya arus digital. Semoga Allah SWT menjaga lisan, tulisan, dan jemari kita di dunia maya agar senantiasa berada dalam bimbingan-Nya, serta menjadikan informasi yang kita terima dan sebarkan sebagai jalan menuju kebaikan.

اللَّهُمَّ أَرِنَا الحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا البَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
(Yaa Allah, tunjukkanlah kepada kami yang benar itu benar, dan berilah kami kemampuan untuk mengikutinya; serta tunjukkanlah kepada kami yang batil itu batil, dan berilah kami kemampuan untuk menjauhinya).

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Sekretariat DKM Masjid Agung Kota Sukabumi
Jl. A. Yani No. 55 Kota Sukabumi
(0266) 220035 – 0858 4613 9243
Email: masjidagungsukabumi@gmail.com
Instagram: masjidagung.smi

Donasi lebih mudah, yuk scan QRIS nya:

Download APP Masjid Agung Kota Sukabumi
klik disini

SebelumnyaTeladan Nabi Muhammad SAW dalam Menjaga Kelestarian Negeri dan BumiSelanjutnyaKita Punya Banyak Masjid, Tapi Sudahkah Kita Punya Peradaban?
Tidak ada komentar

Tulis Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Masjid Agung Kota Sukabumi
Jl. A. Yani No. 55 Kel. Gunung Parang Kec. Cikole Kota Sukabumi
Tahun Berdiri1935